Wednesday, 30 March 2011

Hawa's Heart - Perjalanan Hati


Perjalanan hati


Dua tahun silam, sang hawa menanti haru sang kekasih hati datang usai rindu yang menghujam waktu.
Lion air JT 752 tengah terbang membawa pria betawi itu.
Namun semua telah lebur termakan usangnya waktu.
Semua telah hilang dan berlalu.
Jarak dan kepercayaan tak mampu memangku kokohnya ikrar cinta yang pernah terucap.
Kedua cincinpun teronggok karat di tempat sampah.

Tuhan Maha Adil, Allah tak membiarkan hati sang hawa kosong.
Di awal syawal yang syahdu, dipertemukanNya sang hawa dengan sang adam.
Ujianpun tengah terhampar bagi kisah pertemanan itu.
Pertemanan bernoda cinta suci yang hawa.

Jum'at syahdu seminggu lalu terulang pertemukan dua anak adam.
Luruskan benang yang menggumpal kalut emosi.
Ucap amarah, kecewa, tangis, warnai dua hati.
Sang hawa kembali terluka tak mampu wujudkan cinta sucinya bersama sang adam.
Berkilo waktu dia lewati untuk ucap maaf dan luruskan geronjalan luka hati.
Jum'at di ibukota, jalan berliku dia terjang demi leganya sang hati.
Maha Besar Allah, dipertemukanNya kembali sang anak adam.
Meski terbatas waktu, namun simpul senyum itu terbentuk di wajah sang hawa.
Tuhan, akankah sang hawa mampu wujudkan cintanya?


04 Maret 2011 jam 21:49

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Jika lelah


"Aku lelah dengan tingkahmu yang dengan kurang kerjaan selalu saja ingin tahu kehidupan orang lain!" seru sang adam via SMS

Deg!!
Apa maksud semua ini?
Apa ini memang benar kesalahanku wahai sang adam?

Dengan tubuh lemah diselingi ketidaksadaran logika sang hawa membalas luahan emosi sang adam.

Jika lelah istirahatlah. Basuhlah tubuhmu dengan air wudhlu, teduhkan hatimu.
Jika pikiranmu jernih dan emosimu meredup, pahamilah tiap kata yang telah aku tulis.

Message sent to Sang Adam


05 Maret 2011 jam 11:58

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Broken Ship

Grekkk...
Pintu kamar sang hawa terbuka.
Klik...
Tombol lampu dinyalakan.

Waaahhh...
Hati kecil sang hawa terperanjat.
Ambruk raga sang hawa di pembaringan.
So tired today!

Oh no, this body so sensitive again!
Gatel!
Kenapa lagi? Apa memang karena tak mengkonsumsi antibiotik lagi?
Sang hawa berbatin

Setelah menyadari keadaan sesungguhnya, ternyata hawa's room is look like a broken ship.
MasyaAllah!
Lemas sang hawa menyadari keteledorannya.
Sorry God! Meskipun selalu terngiang KalamMu -KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN- namun tetap kali ini raga ini lelah tak sempat rapikan amanahMu.

Teringat kembali masa 3 tahun lalu ketika sang hawa masih hidup mandiri di Najma Kost.
Sekamar dengan seorang perempuan cantik yang menurut sang Hawa mirip banget dan secantik Bunga Citra Lestari. Mbak Amaliyah, memang sudah bekerja berangkat pagi pulang malam. Sampai kadang untuk piket membersihkan kamar saja harus nge-Lobby.

Beginikah jika sudah memasuki dunia kerja?
Bagaimana kelak jika sudah berumah tangga?


10 Maret 2011 jam 8:05

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dzolim

Tes!
Liquid itu mengaliri dan menggumpal di saluran pernafasan sang hawa.
Tes!
Liquid lain memberi rasa di indra pengecap hawa.
Kabur semua yang terlihat.

Di lantai dia bersimpuh sambil menjulurkan kaki dengan punggung bersandar di dinding.

Kembali bisikan syetan dan malaikat berkecamuk di dada merasuki pikiran sang hawa.

Tuhan, benarkah ini ujianMu atau sekedar AdzabMu padaku?
Ataukah ini pintu serta tangga pelebur semua dosaku padaMu sepanjang nafas usiaku ini?

Tuhan, benarkah ini akibat ulah tanganku sendiri?
Kadang hati mengiyakan hal itu?
Tersadar aku terlalu memaksakan diri?
Aku melawan untuk di bilang lemah, aku berjuang meskipun melawan semua pantangan dokter?
Tapi itu ku pahami sebagai Ikhtiarku agar tak terlihat lemah di depan orang lain.

Tuhan, ampuni aku.


10 Maret 2011 jam 9:13

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

The Power of Love


Sebenarnya sudah sangat sering aku membahas tentang ini. Tapi tiap cerita punya deretan kata yang berbeda.

Kekuatan kasih, sayang dan cinta menjadi obat termujarab bagi tiap pasien yang mengidap suatu penyakit, baik penyakit yang sudah 'lumrah' maupun penyakit yang sudah ber'stadium'. 
Bukan hanya dari tiap novel, real story, drama di TV, dan yang telah aku rasakan dan aku lihat (rasa) dengan semua panca inderaku.

Paling sering aku melihatnya di beberapa rumah sakit atau klinik di kota Malang. Semua saudara saling membahu membantu serta menemani saudara yang sedang sakit. Meskipun kadang si pasien berkepala batu dan yakin kuat menjalani semua tahap pemeriksaan secara 'mandiri' (seperti saya dan saudara saya).

Kalau boleh dibilang (maaf) sok tegar.
Tapi (menurut saya) banyak faktor yang membuat demikian. Kalau bisa saya mewakili, salah satu faktornya adalah 'biaya' pengobatan yang tak terjangkau kantong. Faktor berikutnya adalah rasa 'takut' menyusahkan orang di sekitar. Dan berbagai faktor lainnya yang kadang orang 'awam' tak memahaminya. 

Jadi, masihkah pikiran kita ini memilih mengambil sekali pandang dalam menilai tiap keluhan dari seseorang tanpa mengetahui latar belakang dari kepribadian tiap individu?

Renungkanlah.


11 Maret 2011 jam 21:59

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tangisan alam berpadu hati

Dia menangis, bumi ini mulai merapuh serapuh sekeping hati milik sang hawa.

Dia sampaikan sentilan peringatanNya bagi tiap makhluk ciptaanNya. Namun bukankah semua telah tertulis dalam kitabNya bahkan jauh sebelum kita tercipta?
Setidaknya itu segelintir pemahaman dari tiap buku yang telah saya baca.

Bukan teringat tiap bahasan di beberapa majelis ilmu yang marak disiarkan di berbagai media komunikasi yang ada, sang hawa kini tuliskan rangkaian kata di tengah malam.

Ini hanya beberapa geronjalan yang ada di sebagian hati dan pikiran sang hawa yang tengah dan kesekian kali berjuang melawan tiap rasa sakit di tubuhnya.

Bukan untuk simpati atau royalti, tapi ini tentang HATI dan JIWA sang hawa.

Banyak pro dan kontra akan ada ditiap kata yang ter'ketik' atau ter'lisan'.
Itu lumrah dan sangat wajar.
Dan InshaAllah sang hawa akan tetap tegar.

11 Maret 2011.


Sudah sangat cantik bukan di tanggal itu.
Tanggal, bulan dan tahun ganjil.

Pasti terselip makna ditiap peristiwa.

Ingatlah, Tuhan lebih dekat dari urat nadi kita sendiri. Dia ada dan melihat tiap inci gerakan kita.

11 Maret 2011 jam 22:43

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Morning Bread

Sometimes I Run, sometimes I hide...

Terdengar ringtone tanda telephone masuk. Dengan langkah goyah sang hawa menghampiri sang lintang di meja. Dilihat sekilas no telephone yang masuk, dengan sigap ditekan tombol silent.

Sejenak merebahkan raga di pembaringan terdengar getaran di meja. "Ah, that number again! Tak tahukah saia baru 4 jam memejamkan mata setelah meneguk 3 butir obat sekaligus?" gerutu sang hawa

klik! Tombol accept di tekan.

"assalamu'alaikum, bangun mbak hawa ayo sholat subuh"


"wa'alaikumsalam, maaf ya! Kamu tahu tidak sekarang jam berapa?" lirih sang hawa sambil terbatuk
"lho disini sudah subuh mbak"

Dilirik jam di layar lintang, pukul 04.00. Dengan mata tertutup sang hawa melanjutkan pembicaraan itu.

"dengar ya mas! Maaf saya bisa bangun sendiri tanpa harus di bangunkan, dan di sini masih belum terdengar adzan"

klik, sambungan terputus.

***
Setelah menyetrika baju sang hawa sejenak melirik si pembaringan, "uhh sabar say bentar lagi kamu yang akan ku 'kerjai'. 

"hawaaaa, kok kamu malah tidur lagi?" seru grandma


"hawa ndak tidur kok, cuma rebahan nek. Tuh nungguin si unyil satu itulama sekali kalau prepare"


"kamu ndak maem dulu?"


"malas ah, nanti malah muntah ini kan masih pagi"

sambil ngeFesbuk di depan rumah sang hawa berdendang mendengarkan a song by Uje -sepohon kayu-. Salam hati terlintas, "sudah beberapa hari ini absen sholat sunnah, hemm tabungan amalku tidak penuh-penuh ini sedangkan 'dingin' itu semakin mendekat"

"mbak! Ayok berangkat dah siang neh" seru sang Unyil
"halah, dah tahu helm dah nangkring di my head gini, ya udah cap cus deh"

"kami berangkat duluuuu.. Assalamu'alaikum!" teriak sang hawa sembari menutup pintu

"hehh, tunggu dulu rotinya sudah dibawa ta?" seru granda


"hehe, iiyaa luppaa" seru hawa


"dasar! Nanti kalo tak bawa tuh kamu bisa 'terbang' " jawab sang grandma. serentak tercurah tawa di ruang tamu.

Namun terdapat setruman kecil di dada sang hawa.

"Oh my morning bread, leburlah kamu di lambung tua ini dan redakan tiap jeritan di tiap ruang yang ada"


12 Maret 2011 jam 18:34

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Do'a akhir senja

Aku rasa, aku sudah tak kuat lagi merasakan tiap sakit di tubuhku.
Tuhan, apakah memang benar ajalku semakin dekat?
Aku takut sekali Tuhan.
Tuhan, aku tahu Engkau mengetahui rasa sakit di tubuhku ini.
Tuhan, aku mohon ajari aku untuk tak mengeluhkan tiap perasaan sakit ini.
Tuhan, aku yakin dan tetap mengamini bahwa kau akan berikan yang terbaik untukku.
Tuhan, pintaku tetap satu.
Pintaku tetap yang dulu.

Pintaku ku ingin di cinta oleh orang yang aku cinta sebelum penguburan itu datang mengabadikanku bersamaMu.

19 Maret 2011 jam 9:38

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pengakuan

He'em...
Aku ngaku, angkat tangan dah...
Aku ndak ngikuti anjuran dokter, ndak minum antibiotik, vitamin, ndak k kontrol RS 1bulan 1kali.

Iyaaa, aku ndak mendengar nasehat brade n sista.
Iyaaa, aku tahu ku salah...
Aku sudah dibilangi tidak boleh kerja, tidak boleh angkat lebih dari 2 kg.
Iyaaa, aku salah.


20 Maret 2011 jam 18:56

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lambaian Senyum Hati

Hati yang merintih itu tersenyum lirih.
Terbaring indah dalam jerit sang hati berusaha memotivasi setitik asa yang tersisa.
Tamparan kata datang terus menghujam jantung yang memanas, redupkan paru untuk bernafas.

Namun Sang Maha cinta kuatkan sayap patah sang hati tuk terbang kuatkan mimpi dan harapan hati.
Tuhan, Dialah sang Maha Cinta.

22 Maret 2011 jam 7:44

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Friday Smiles

Terakhir aku lihat bola matamu.
Yang mampu terlihat batinku adalah warna cokelat, dan kosong.
Kau pegang rokokmu, dan aku pegang tissueku.
Aku bilang aku tak suka, kau bilang inilah aku.
Aku bilang kau tak perngertian , kau bilang ya untuk menghilangkan penatnya pikiran...
Aku rindu dan rindu jum'at syahdu bersamamu, wahai adamku.




22 Maret 2011 jam 11:18

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Salam Angin

Angin, engkau ada meski tak terlihat.
Angin, engkau lembut syahdu membelai jilbab merah yang terpakai sang hawa.
Angin, engkau sejukkan hati yang memanas karena dalamnya kerinduan.
Angin, engkau ada meski tak terbayar pujian manusia namun tetap kau hadir menyumbang tenaga.

Angin, engkau mengisi tiap ruang di bumiNya tanpa terhalang ramainya deru jalanan.
Angin, aku pinta 1 tolong jasamu.
Angin, sampaikan salam rindu harap ini pada sang adam.
Katakan, I'll always loving you what ever you are cause u'r amazing just the way you are.


23 Maret 2011 jam 20:06

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sejati

Aku teriakkan namamu setiap detik kesakitanku.
Lirik indah perjumpaan semu kita, sipit menyungging mata ini pandangi candid picturemu.
Satu benci terucap kala kau diam membisu di duniamu, tak hiraukan tiap rintihan hatiku.
Terpejam mata sesaat, bisikan halus malaikat terdengar.
"lihatlah sekali lagi, balikkan bencimu menjadi rindu & sayangmu dengan lantunkan asmaNya"

Aku buka mata, aku pandangi candid picturemu.

Aku ucapkan asmaNya, sambil tanya terpaut akal.
Akankah benar ini cinta SEJATIku?


24 Maret 2011 jam 11:30

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sweetest Message from a Friend

Pagi mengintip dari sela ventilasi kamar sang hawa.
Sembari meringkuk dibawah selimut 'blaster' sang hawa menggumam "ehm.. Berat banget raga ini tuk bangun"

Tiba-tiba lintang bernyanyi lagunya shyne ward yang berjudul breathless. "ah, siapa pula neh yang sms pagi-pagi gini?" batin sang hawa.

1 message received.
Klik, open:

Kupu-kupu tidak tahu warna sayap mereka.
Tapi orang-orang tahu betapa indahnya mereka.
Seperti juga dirimu.
Kamu tidak tahu betapa indahnya dirimu.
Tapi Allah Tahu betapa istimewanya dirimu dimataNya 

Ketika engkau tunduk dalam syari'atNya.
Ridha atas takdirNya, 
Tersenyum dalam musibah.
Tegar dalam ujian.
Teguh dalam pendirian.
MashaAllah.

Semoga kita termasuk orang-orang yang terpilih menjadi manusia yang terindah di mataNya.
Aamiin

"Hemm.. Who's that guys?" batin sang hawa kembali bertanya

kata per'andai'an itu kembali menggema di kalbu.
Akankah suatu saat nanti sang adam kan berbicara seperti itu padaku?


27 Maret 2011 jam 16:07

No comments: