Saturday 22 January 2011

Hawa's Heart - Kepingan harapan


Di Bulan Februari 2010

Tertahan melawan sakit, dia terus berjuang. Tak lelah dia terus mencoba walau perih dan pedih dia rasakan. Sangat ingin sekali dia menyerah akan sakitnya, namun Allah sangat menyayanginya. Allah menginginkan dia menemukan kebahagiaan yang terbaik di sisa hidupnya meskipun gadis itu tak pernah menyadarinya.

Gadis itu terus menganggap dirinya gila, tak tentu arah dia melangkah mencari kebenaran hakiki akan makna sebuah kehidupan. Bertanya dia kepada siapapun yang dia temui namun tak jua mendapat jawaban pasti yang bisa mengisi kekosongan hatinya. Gadis itu tak pernah puas mencari kelegaan akan dahaga CintaNYA. Meskipun raga kian melemah, gadis itu terus berjalan mencari apa yang tak jelas untuk dicari. Apakah yang dicari hanya sebuah lukisan abstrak ataukah sebuah kristal berkilau.

Sekuat tenaga gadis itu menahan sakit pada jantungnya, hingga suatu pagi di sebuah kota nan sejuk dia bertemu seseorang. Seorang kaum adam yang mampu membuat hidupnya berbeda. Ada sesuatu yang lain ketika menatap sosok kaum adam itu. Apakah ada cermin di antara mereka? Gadis itu terdiam terbisu, ada rasa tertahan di dadanya. Dia tak bisa berkata, kelu dan beku lidahnya. Ada apa gerangan?

Gadis itu merasa ada pantulan dirinya pada sosok kaum adam itu. Maha Besar Allah, apakah itu belahan jiwanya? Hanya Allah yang Maha Mengetahui.

Pagi itu, kaum adam itu menanti sebuah kata yang terucap dari bibir gadis itu. Namun, gadis itu mematung pikirannya terbang jantungnya kian sakit ada rasa tertahan disana.

Tiba-tiba, sekuat tenaga dia berkata namun sebuah hal yang di luar dugaan terjadi. Sebuah kata yang menurut gadis itu adalah sebuah gumpalan kata yang tak biasa. “Will you married me?”

Entah apa yang terjadi, malaikat ataukah iblis yang berbisik di telinganya hingga gadis itu mengucapkan kata itu. Kaum adam itu berkata “Kamu jangan mempermalukan aku!”

Jantung sang gadis berdegup kencang, sakit yang dia rasakan dan dia mulai merasa dirinya menggila lagi. Entah apa yang Allah rencanakan untuk mereka. Gadis itu berdiri hendak berpaling, goyah langkahnya terbayang kematian.

Entah apa yang menguatkan dia, dia berbalik arah dan terduduk kembali di samping kaum adam itu. Berbicara kaum adam itu “Apa kamu menunggu aku sampai dipecat lagi?” Gadis itu terdiam, apa yang terjadi? Apa yang kaum adam itu maksudkan? Kenapa mata kaum adam itu memerah?

Ya Allah, apakah aku sudah benar-benar gila? Sentak Gadis itu tertahan tangis di wajahnya. Kaum adam itu beranjak, aku harus pergi ke tempat kerja dulu.

Motor itu berlalu pergi, terduduk lemas gadis itu di temani dinginnya pagi. Apa yang terjadi? apakah kegilaan benar-benar tengah menyerang dirinya? MasyaAllah, apakah kehendakMU Ya Allah…

Namun, ada sedikit harapan indah di pagi itu. Satu kata yang tak pernah akan terlupakan. Biarkan Allah yang menentukan TAKDIR kita, dan jika kamu ingin bercerita mengadulah padaku atau pada Allah Ta’ala seru kaum adam itu.

Gadis itu kemudian beranjak meneruskan langkah kaki hatinya yang dingin… Berjalan kemanapun hingga kekosongan hatinya terpenuhi, Cinta yang dia cari…

Pasuruan, February 11, 2010

No comments: