Monday 3 January 2011

Mawar di Tepi Jurang

Seorang wanita sempurna seperti setangkai mawar berduri, dan kesempurnaan mawar adalah pada durinya, Ssemua kisah, puisi, syair dari klasik hingga postmodern memberi tajuk ''mawar berduri'' untuk gambaran kesempurnaan bunga. Namun terkadang orang menganggap duri pada mawar menganggu, merusak bahkan mengurangi keindahan kelopak mawar. padahal justru dengan duri itulah setangkai mawar jadi sempurna terjaga terlindungi, tak di petik sembarang orang.

Mawar adalah wanita, sedangkan duri pada mawar adalah aturan yang melekat dari Allah bagi seorang wanita. Banyak orang mengatakan aturan yang Allah buat untuk wanita, mengekang, sulit jodoh hingga sulit mendapatkan pekerjaan. Padahal seperti duri pada mawar justru aturan itu yang melindungi, menjaga dan membuat seorang wanita mulia, seperti duri yang jadi penyempurna wanita.

Dan jika mawar berduri adalah mawar sempurna, pastinya wanita dengan aturan yang melekat dari Allah pula wanita yang sempurna.

Seorang wanita sempurna seperti mawar berduri di tepi jurang, bukan mawar di tengah taman. Jika mawar ada di tengah taman cenderung semua tangan bisa memetiknya.

Dari orang biasa hingga orang kurang ajar yang nekat memetik walaupun ada tulisannya ''Dilarang Memetik Bunga'' walau ada larangannya orang tetap berani memetik toh di bawah tulisan larangan itu hanya tertulis ancaman ''Denda sekian puluh ribu rupiah atau kurungan sekian bulan'' tapi jika ada di tepi jurang tentu tak semua tangan berani menyentuhnya.

Maka wanita, tumbuhlah di tepi jurang, hingga tak sembarang tangan lelaki bisa mencolekmu. Hingga jikapun suatu saat ada seorang lelaki memetikmu, pastilah lelaki yang paling berani berkorban untukmu, bukan sembarang tangan, bukan sembarang orang, bukan sembarang lelaki, karena wanita bukanlah barang murah yang boleh disentuh seenaknya, bukan barang hiasanyg bisa di petik dengan ancaman kecil.

Dan setelahnya tak ada yang lebih indah dari mawar berduri di tepi jurang bagi seorang lelaki berani, seorang wanita dengan aturan dan 'keterasingan'lah yang menarik minat lelaki peradaban. Tapi bagi lelaki pecundang, tentu mengambil mawar tak berduri di tengah taman lebih di inginkan, 'Lebih sedikit resiko' begitu kata mereka yang kalah. Lalu terserah anda para wanita, apakah anda berharap tangan pemberi atau hanya tangan para pecundang yang menyentuh anda.

Jadi silahkan saja pilih!

Di saat hidayah Allah berikan, setelah seorang wanita berkata ingin menjadi mawar sempurna di tepi jurang,dgn langkah awal menutup sempurna aurat MashaAllah. jaga kami semua dalam hidayahMu ya Robbi.
Aamiin

Sumber Rulisan: Anonimous.

No comments: