Amin
oleh Bintang Arini pada 14 Mei 2011 jam 11:49
Hatiku tersentuh, karena inilah aku dengan segala kepekaan hatiku.
Seusai melihat acara termehek-mehek hari ini, ingatanku melayang kepada sosok saudara jauhku. Dia sekarang berusia kurang lebih 17 tahun, dia yang Spesial dengan semua keterbatasannya. Tiap kali aku bertemu dia hatiku menangis dan tersentuh. Harusnya sekarang dia bisa bermain, belajar ataupun bekerja seperti teman2 seumurannya. Tapi dia berbeda.

Ya Allah, di mataku dia begitu suci sama sekali tak mempermasalahkan urusan duniawi yang serba 'kritis' seperti saat ini.
Dia begitu polos dan murni tanpa dosa.
Dahulu aku sempat berpikir, jika aku sudah menjadi seorang psikiater aku bisa membantunya. Tapi apalah dayaku, sekarang aku tak menjabat sebagai seorang mahasiswi lagi. Aku tak mempunyai ijasah S1 apalagi ijasah spesialis, bahkan untuk mencari uang untuk makanpun belum bisa.
Saudaraku Amin, maafkan aku. Kita masing-masing tahu, bagaimana keadaan perekonomian kita.
Saudaraku Amin, tetaplah tegar karena ini adalah ujian dari ALLAH. Ini adalah bukti rasa sayangNYA pada kita.
Saudaraku Amin, tetaplah tersenyum tetaplah berusaha. Karena ku tahu kau sesungguhnya adalah anak yang pintar dan baik.
Hatimu suci, hatimu baik.
Tetaplah kuat saudaraku.
Kami, keluargamu akan tetap ada untukmu.
Dark in a night...
oleh Bintang Arini pada 07 Mei 2011 jam 15:54
Tersentak sang hawa bangun dari tidur malamnya, sesekali jemari tangannya menyeka tiap butiran keringat yang ada di dahi dan lehernya.
"astaghfirullah, apakah barusan yang terjadi adalah kenyataan atau hanya mimpi buruk?"
secepat kilat sang hawa menyambar lintang dan mengecek inbox di Hpnya itu.
Nihil, tak ada pesan yang di carinya. Namun wajah sang hawa terlihat pucat dan lelah, takut terasa menyelami logika dan mengotori hati. Masih terasa dia akan secarik pesan yang di kirimkan ke hawa atas nama adam.
"sudahlah, aku bukan sosok yang selama ini kamu nanti. Aku bukan sosok yang kamu cari, bukan!"
deg!! Sakit mulai terasa mengaliri tiap inci sang hawa. Gelap, sang hawa kembali ke alam ketidaksadarannya.
No comments:
Post a Comment