“Ada
yang tertinggal!” kataku sambil menyerahkan kotak-kotak yang ia bawa tadi.
Tanganku berbalas angin. Dia hanya terpaku, menunjukkan wajah sendunya. Dan
kembali tanpa kata, ia masuk ke dalam mobil dan perlahan melajukan mobilnya.
Apa kamu bisa membuat yang usang kembali
berkilau?
***
Alhamdulillah, aku kira tulisanku bakal berhenti ketika jari telah terhias cincin pernikahan. terimakasih Penerbit Harasi telah meloloskan tulisan saya. ini menjadi antologi ke delapan. masih dengan tokoh seorang perempuan dengan kisah cintanya yang rumit dan pebuh dengan keharuan. silahkan dicek langsung di Penerbit Harasi ya untuk mendapatkan bukunya. :)