Thursday 24 August 2017

Meramu Kasih di ITDC Nusa Dua

“Wah, enak ya Honeymoon terus…”

Aku hanya bisa membalas komentar beberapa temanku dengan sebuah senyuman dan gumaman kata aamiin. Memasuki bulan ketiga bahtera rumah takwaku bersama suami berarti juga sudah tiga bulan pula aku tinggal di Pulau Dewata ini. Alhamdulillah, suamiku selalu meluangkan waktu di setiap ujung minggu dengan mengajakku ke beberapa tempat wisata yang ada di Bali. Sesuai janjinya dulu sebelum menikah. Hihi… :D


Di mulai dari tempat wisata terdekat dengan tempat tinggal kami yaitu Pantai Sanur yang hanya memakan waktu sepuluh menit. Kemudian ke Bedugul, Kuta dan Gianyar. Weekend kali ini ada yang berbeda. Kenapa berbeda? Karena suamiku memancing rasa penasaran dengan teka-tekinya di malam hari sebelum kami berangkat.


“Aku mau mengajakmu ke Water Blow!” kata suamiku petang itu.

“Apa itu Water Blow? Dimana?” cecarku sembari bergelayut manja pada pundaknya.

“Ada deh!” Jawaban singkat itu memantik rasa penasaran yang membuat beat jantungku berirama semakin keras. Tak sabar menanti esok hari.

Selepas sholat subuh pada hari minggu tanggal 06 Agustus 2017 kemarin, kami sekali lagi mengecek perbekalan untuk menemani perjalanan kami. Tak perlu menunggu mentari untuk membuat langkah ini melaju. Setelah yakin semua perbekalan sudah masuk ke dalam ransel kamipun segera berangkat dengan mengendarai si hijau, motor suami.

“Kita mau kemana sih, kok arahnya seperti mau ke Kuta?” tanyaku di perjalanan.

“Kita mau ke Nusa Dua. Iya jalannya memang searah dengan Kuta tapi nanti kita berbelok di tikungan itu lewat tol Bali Mandara atau Tol Benoa.”

Mendekati pintu masuk tol Benoa
Sumber Foto: Dokumen Pribadi

Angin awal hari merasuk lembut ke jaket yang aku kenakan, menjelang pintu masuk Tol Bali Mandara jalanan begitu sepi sehingga suami dengan mulus memacu gas sehingga membuat angin awal hari makin keras menampar tubuhku. Dan kemudian aku dibuat takjub dengan apa yang terbentang di depan, samping kiri dan kanan. Di samping kiri akan terlihat sebuah kecil bernama pulau Serangan (semoga bisa ke sana di lain weekend ^^). Pengalaman pertama bagiku melewati tol di atas laut ini sungguh mengesankan dan bikin ketagihan mengingat sensasi angin laut yang dingin.


Pemandangan di sebelah kiri jalur Tol Benoa.

Hembusan angin laut dan dinginnya pagi itu makin dilengkapi dengan tebalnya mendung yang menghiasi langit Denpasar menyajikan pemandangan yang indah karena sesekali pancaran sinar matahari yang menerobos tebalnya awan. (Sebenarnya sempat was-was melihat penampakan mendung di langit. Namun Alhamdulillah, penuh syukur terlantunkan karena kami menjumpai cuaca yang cukup bersahabat di depan.

Serasa jalan milik sendiri. hihi... suasana jalan tol yang lengang,

Tak sampai satu jam kamipun memasuki pintu gerbang Nusa Dua dan disambut oleh bangunan hotel-hotel bintang lima berstandart Internasional. Sebenarnya aku sendiri tak menyangka suamiku akan membawaku ke tempat diaman Raja Salman dan rombongan pernah berlibur di bulan Maret kemarin. Karena sebelumnya suamki hanya menekankan tempat “Water Blow” 



Tempat wisata Nusa Dua terkenal dengan Pantai pasir putih dan air lautnya yang tenang. Pantai di Nusa Dua juga dinobatkan sebagai Pantai terbersih di Bali. Nusa Dua terletak di paling ujung bagian tenggara pulau Bali dan hanya berjarak sekitar 40 kilometer dari Denpasar dan kurang dari 8 kilometer dari Bandara Internasioanal Ngurah Rai. 

Pintu Masuk Kawasan Nusa Dua yang di kelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC

Kawasan pariwisata Nusa Dua dikelola oleh sebuah perusahaan BUMN yang bernama Bali Tourism Development Corporation (BTDC) yang kini telah berganti nama menjadi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Suamiku sendiri terkejut ketika melihat papan petunjuk yang menuliskan ITDC bukannya BTDC karena sebagian besar turis lebih familiar dengan nama BTDC daripada ITDC.



Nusa Dua sendiri berasal dari dua buah pulau kecil yang terhubung dengan daratan yaitu Pulau Peninsula dan Nusa Darma. Untuk memasuki kawasan ini sama sekali tidak dipungut biaya alias Free!! Setelah memarkirkan motor kami berjalan kaki menuju ke Water Blow, namun sebelum sampai di tempat yang dituju mataku disuguhkan dengan pemandangan pantai yang indah. Berbeda dengan pantai lain di Bali seperti Kuta aau Sanur yang sering aku kunjungi. Di Nusa Dua ini berasa ada di pantai milik pribadi. hihi... Sepi sekali pagi itu, atau apakah kami datang terlalu pagi?







Setelah mengabadikan pemandangan dan Selfie diri kami melangkahkan kaki melintasi sebuah taman berbenruk lingkaran yang ditengahnya berdiri megah sebuah Patung Arjuna dan Krisna. Sesekali kami berpapasan dengan beberapa turis yang tengah berolahraga. Tak beberapa lama kemudian kami sampai di pintu masuk Water Blow.



Sumber Foto: http://www.balitoursclub.net/pulau-peninsula-nusa-dua/

Untuk masuk ke dalam Area Water Blow tak ada tiket masuk, kami hanya perlu melewati petugas yang berjaga di pintu masuk. Dan pemandangan indahpun langsung tersenyum kepada kami. Udara pagi yang masih bersih begitu melegakan rongga di paru-paru belum lagi dengan cipratan ai laut yang menerpa wajah dan pakaian kami. Pengunjung pagi itu juga terbilang masih sedikit sehingga kami bisa puas berlama-lama dan bisa leluasa menikmati pemandangan.




Sebelah kiri setelah pintu masuk terdapat tempat seperti helipad atau landasan Heli yang di sekelilingnya dipasang pengaman agar pengunjung tak jatuh di ladang karang. Tak menunggu waktu lama kami mulai irama air laut yang menabrak karang dengan cipratan air laut yang menerpa wajah kami. Aku sangat menikmati tiap detik waktu ketika kami menunggu ‘water blow’ datang dan sekali lagi memanjakan telinga kami dan menyiram wajah.




Namun kami tak bisa berlama-lama di tempat itu karena petugas yang berjaga mengingatkan kami untuk berpindah tempat. Karena di hari sebelumnya ketinggian air mencapai tempat dimana kami sedang berdiri. Dan kemudian kami di arahkan ke bagian lain dimana kami masih bisa menikmati deburan ombak yang menghantam karang.


Setelah puas menikmati water blow kami melanjutkan langkah menuju ke sebuah pantai. MasyaAllah, pantai yang kami datangi begitu indah dan masih sepi. Kami seolah berada di sebuah pantai pasir putih pribadi. Setelah menggelar alas untuk kami duduk di atas pasir kamipun bercengkrama menjalin kebersamaan dan menggoreskan kasih merajut kisah hingga mentari semakin meninggi. 

Satu hal yang tak bisa aku lupakan di hari itu adalah suami yang 'mendadak' romantis. Tetiba saja dia menyanyikan sebuah lagu, namun endingnya bikin tidak bisa berhenti tertawa. yaa... udah menyandarkan diri dipelukannya malah suamiku lupa liriknya. hihi... Videonya bisa dilihat nih timeline instagramku. :D



Menjelang pukul sembilan, mentari yang kian menaikkan suhu sinarannya membuat kami memutuskan untuk beranjak dan menyudahi kisah kami di hari itu di Nusa Dua. Sedikit tips untuk pembaca yang hendak mengunjungi Nusa Dua sebaiknya datanglah di awal hari agar bisa memaksimalkan diri untuk menikmati tiap jengkal pemandangan indah yang ada di Nusa dua. Dan juga menyiapkan stamina ya? karena aku merasakan sendiri kaki yang pegal-pegal setelah mengunjungi tempat itu. Sttt… Tempat parkirnya jaraknya ‘lumayan’ lho… menurut saya sih! Hihi… Dan untuk yang mau menginap di Hotel di kawasan Nusa Dua harap menebalkan isi dompet dulu ya. hihi...

Selamat berlibur!

Tulisan ini adalah tugas Kelas Ngeblog Seru 2 Bersama Naqiyyah Syam.


No comments: