Sumber Foto: www.google.com |
Semakin
lama aku menggeluti dunia kepenulisan dan karena hobi membacaku ini aku mulai stalking Facebook dan akun medsos
penulis-penulis yang aku sukai. Begitupun dengan mbak Asma Nadia, aku begitu
menikmati tiap tulisannya yang mengalir sehingga tanpa sadar aku menjadi stalker-nya dan mulai memburu setiap
buku tulisannya. Jadi setiap ada buku baru aku berusaha menabung sedikit demi
sedikit supaya aku bisa membelinya.
Suatu
ketika aku melihat facebook Asma
Nadia aku merasakan lelehan saliva di
ujung bibirku. Ah, bagus sekali ransel
itu. Ya, saat itu aku baru ngeh
jika Asma Nadia juga memproduksi ragam tas. Pernah suatu saat aku menanyakan
harga suatu ransel dan yang me-reply
pertanyaanku adalah akun facebook mbak
Asma Nadia sendiri. Ahh, waktu itu aku melambung karena berkesempatan
berkomunikasi langsung dengan beliau walau sesederhana itu.
Dan
mulailah Azzam itu muncul, Ya! Aku harus bisa memilikinya! Namun
waktu ternyata menjawabnya beberapa tahun kemudian karena satu dua hal
penghasilanku jarang sekali bisa terkumpul di pundiku.
Apa
yang membuat aku ber-azzam memiliki ransel
itu? Apa karena nama Asma Nadia yang sudah makin menjulang ke atas menyusul
novel-novelnya yang satu persatu menjajaki dunia perfilman? Aku mencoba
menggali kembali ingatanku saat itu.
Sepertinya
saat promosi yang digencarkan oleh mbak Asma Nadia saat itu, detailnya aku tak
begitu mengingatnya. Secuil baitnya mengatakan bahwa ransel tersebut tidak ‘membuncit’
seperti ransel ransel lainnya. Wah, benerkah begitu? Keingintahuanku saat itu
mulai menumbuhkan tunas azzam itu. Dan
dilihat dari segi desain terlihat kualitas bahan yang bagus, walaupun aku masih
melihatnya dari sebuah foto.
Travelling ke Nusa Dua |
Ternyata
hatiku tak salah menjatuhkan dirinya. Ransel Asma Nadia kini menjadi sahabatku
yang selalu menemani agenda travelling-ku
atau sekedar pergi ke suatu tempat. Selain karena bisa memuat laptop 14”-ku,
banyaknya kompartemen yang dimiliki ransel tersebut cukup banyak yaitu tujuh
buah aku jadi makin leluasa ‘menyelipkan’ barang-barangku sesuai fungsinya
sehingga tidak bercampur jadi satu di dalam. Oh ya, dibagian dalam juga ada
busanya lho sehingga aman bagi si lepi ^^
Jika sedang tak membawa laptop ketika bepergian, aku biasanya menempatkan pakaian lebih banyak di dalam tiga buah kompartemen utama yang ada di bagian dalam. Muat pula jika ditempati makanan dan dan barang lain yang bisa dipisahkan oleh kompartemen di dalamnya. Wah, jadi tidak ribet lagi mencari barang-barang karena sudah memilik letak masing-masing.
Dan
bener lho ransel ini tidak membuncit! Wah, makin tampil elegan tentunya. Dan aku
tak lagi seperti seorang pungguk ataupun seperti ibu hamil ketika memakaikan
ransel di depan. Hihi…
Dilihat dari samping. Bye bye ransel yang buncit Travelling ke Tanah Lot, Bali |
Satu lagi, ada dua buah bantalan bahu yang bisa digerakkan sesuai kenyamanan kita ketika memakai ransel sehingga pundak tidak merasa pegal ataupun kesemutan. Dan aku sendiri merasakan perbedaannya dengan ransel-ranselku sebelumnya. Jadi lebih enteng gitu…
Dari
segi harga, meninjau dari kualitas ranselnya menurut aku cukup terjangkau
karena ransel tersebut bakal awet menemani beberapa tahun kedepan.
Dan
kini, aku bisa travelling tanpa
terbebani beban berat di punggung. Alhamdulillah, jadi makin elegan seperti
kata pak suami. ^^
No comments:
Post a Comment