Friday 11 August 2017

Travelling Elegant dengan Ransel Asma Nadia

Sumber Foto: www.google.com
Awal mulanya aku tak mengenal siapa itu Asma Nadia, yang pertama kali mencuri hatiku adalah sebuah buku berjudul Catatan Hati Seorang Istri. Semua cerita yang ada di dalamnya sungguh menggoreskan hikmah yang mendalam di hati dan benakku. Selang beberapa bulan kemudian ketika aku dipertemukan dengan sebuah komunitas kepenulisan yang ada di Pasuruan aku mulai mengenal beberapa penulis yang salah satunya adalah Asma Nadia yang juga salah satu founder komunitas yang baru aku ikuti tersebut.


Semakin lama aku menggeluti dunia kepenulisan dan karena hobi membacaku ini aku mulai stalking Facebook dan akun medsos penulis-penulis yang aku sukai. Begitupun dengan mbak Asma Nadia, aku begitu menikmati tiap tulisannya yang mengalir sehingga tanpa sadar aku menjadi stalker-nya dan mulai memburu setiap buku tulisannya. Jadi setiap ada buku baru aku berusaha menabung sedikit demi sedikit supaya aku bisa membelinya.

Suatu ketika aku melihat facebook Asma Nadia aku merasakan lelehan saliva di ujung bibirku. Ah, bagus sekali ransel itu. Ya, saat itu aku baru ngeh jika Asma Nadia juga memproduksi ragam tas. Pernah suatu saat aku menanyakan harga suatu ransel dan yang me-reply pertanyaanku adalah akun facebook mbak Asma Nadia sendiri. Ahh, waktu itu aku melambung karena berkesempatan berkomunikasi langsung dengan beliau walau sesederhana itu.

Dan mulailah Azzam itu muncul, Ya! Aku harus bisa memilikinya! Namun waktu ternyata menjawabnya beberapa tahun kemudian karena satu dua hal penghasilanku jarang sekali bisa terkumpul di pundiku.

Apa yang membuat aku ber-azzam memiliki ransel itu? Apa karena nama Asma Nadia yang sudah makin menjulang ke atas menyusul novel-novelnya yang satu persatu menjajaki dunia perfilman? Aku mencoba menggali kembali ingatanku saat itu.

Sepertinya saat promosi yang digencarkan oleh mbak Asma Nadia saat itu, detailnya aku tak begitu mengingatnya. Secuil baitnya mengatakan bahwa ransel tersebut tidak ‘membuncit’ seperti ransel ransel lainnya. Wah, benerkah begitu? Keingintahuanku saat itu mulai menumbuhkan tunas azzam itu. Dan dilihat dari segi desain terlihat kualitas bahan yang bagus, walaupun aku masih melihatnya dari sebuah foto.

Travelling ke Nusa Dua
Hingga di tahun 2016 aku merasakan dan bisa menyentuh langsung  ransel tersebut. Dan penyesalan sama sekali tak tumbuh walau sebutir di hati ini. Aku sangat bersyukur bisa membeli ransel tersebut walaupun terbilang ‘telat’ karena Ransel itu cukup lama dirilis dan bahkan saat itu sudah bermunculan ransel Asma Nadia dengan model terbaru. Namun sama halnya dengan orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama (ciee…), aku sudah menjatuhkan hatiku kepada Ransel Asma Nadia Slim Pink Fanta.

Ternyata hatiku tak salah menjatuhkan dirinya. Ransel Asma Nadia kini menjadi sahabatku yang selalu menemani agenda travelling-ku atau sekedar pergi ke suatu tempat. Selain karena bisa memuat laptop 14”-ku, banyaknya kompartemen yang dimiliki ransel tersebut cukup banyak yaitu tujuh buah aku jadi makin leluasa ‘menyelipkan’ barang-barangku sesuai fungsinya sehingga tidak bercampur jadi satu di dalam. Oh ya, dibagian dalam juga ada busanya lho sehingga aman bagi si lepi ^^




Jika sedang tak membawa laptop ketika bepergian, aku biasanya menempatkan pakaian lebih banyak di dalam tiga buah kompartemen utama yang ada di bagian dalam. Muat pula jika ditempati makanan dan dan barang lain yang bisa dipisahkan oleh kompartemen di dalamnya. Wah, jadi tidak ribet lagi mencari barang-barang karena sudah memilik letak masing-masing.
Ada tujuh Kompartemen.
Sumber foto: Facebook Toko Asma Nadia.

Dan bener lho ransel ini tidak membuncit! Wah, makin tampil elegan tentunya. Dan aku tak lagi seperti seorang pungguk ataupun seperti ibu hamil ketika memakaikan ransel di depan. Hihi…

Dilihat dari samping.
Bye bye ransel yang buncit
Travelling ke Tanah Lot, Bali

Satu lagi, ada dua buah bantalan bahu yang bisa digerakkan sesuai kenyamanan kita ketika memakai ransel sehingga pundak tidak merasa pegal ataupun kesemutan. Dan aku sendiri merasakan perbedaannya dengan ransel-ranselku sebelumnya. Jadi lebih enteng gitu…


Ketika aku mendapati ranselku yang baru aku terima dari pak pos saat itu, ada sebuah buku yang nyelip di dalamnya. Ya, walaupun sebelumnya aku tahu jika membeli ransel tersebut akan mendapatkan sebuah buku tapi aku tetap surprise dan sumringah setelah membaca judul bukunya. Yeah.. aku bisa membaca dulu novel Cinta Lelaki Biasa sebelum menonton filmnya… ^^

Dari segi harga, meninjau dari kualitas ranselnya menurut aku cukup terjangkau karena ransel tersebut bakal awet menemani beberapa tahun kedepan.

Dan kini, aku bisa travelling tanpa terbebani beban berat di punggung. Alhamdulillah, jadi makin elegan seperti kata pak suami. ^^

Tulisan Ini Adalah Tugas Dari Kelas Ngeblog Seru #2 Bersama Naqiyyah Syam
               

                

No comments: