Sunday 11 September 2011

cerbung-si:: Laju Hati Bintang (lanjutan)

Juni 2011

oleh Bintang Arini pada 16 Juli 2011 jam 14:21
Aku lelah di anggap lemah, aku lelah mendengar mereka bilang aku tak mau bekerja keras, pemalas, sukanya mengeluh dan tak mensyukuri takdir yang Allah berikan untukku.

Kamu harusnya bekerja! Cari tambahan nafkah! buatlah bahagia ibumu! balas budilah selagi kamu hidup! Kamu sudah saatnya menikah! Carilah pendamping!

Aku lelah! Tak tahukah kalian?! Aku lelah dengan keterbatasanku!
Akupun ingin seperti orang lain beraktifitas normal, bekerja, menikah, dan semuanya. Akupun ingin mengambil dan mewujudkan semua impianku, tapi tak tahukah kalian atas semua ikhtiarku??

Aku diam bukan berarti aku tak produktif! Tak bisakah kalian baca semua coretan tanganku?? Apakah itu bukan tanda jika aku tidak stagnant di 1 titik?? Meskipun tak menghasilkan uang, tapi itu buatku bertahan. Tak lihatlah semua buku2 yg menjadi teman tidurku? Karena mereka (buku2) aku merasa tak sendiri meskipun tak ada seorangpun di sampingku.

Di bulan Juni 2011, ku cukup lelah menggubris kalimat negatif yang menusuk jantungku. Ku putuskan meng-iyakan kerja sebagai operator di sebuah warnet, karena tepat beberapa bulan sebelumnya aku resign dari pekerjaan di butik.

Sekuat raga, jiwa dan pikiran ku terus sugesti diri! AKU PASTI BISA!! AKU PASTI KUAT!!

Di hari pertama, ku kuatkan diri. Warnet itu memang tak terlalu besar, orang2nya juga ramah, namun ada satu yang mengganggu pernafasanku. DEBU!! ASAP kendaraan! Mereka membuyarkan semangatku, nafasku mulai melemah, gatal menyerang tubuh & wajahku, kepala mulai sakit dan sang mata mulai lelah mengolah visual.

Selang hari kedua, ku kuatkan hati dan ragaku. Namun, hari itu ada yang berbeda. Ku lihat sosok seorang laki-laki. Dan benar, dia adalah teman sang adam. Tiba-tiba ada rasa tak wajar di dadaku. Kenapa?? Kenapa Takdir harus mempertemukan aku dengan hal yang membuat hatiku sakit?? Haruskah aku senang? Ah, tentu saja tidak??

Terlalu banyak hal yang menyakitiku terkait dengan sang adam dan para pengikutnya! Walaupun masih ada sebait memori yang menguatkan sedikit hatiku tuk berharap dia akan berubah. Namun, nyatanya kini NIHIL!! Dan akupun lelah menunggu hidayah Tuhan masuk ke hatinya.

Siang itu, tubuhku tiba-tiba panas. Segera ku ambil obat yang ku dapat dari puskesmas 1hari sebelumnya. 1hari sebelumnya memang ku memeriksakan diri, dan ternyata tensiku naik lagi 130/90. Di usiaku yang segini, ku sudah serasa ajal semakin dekat. Benar saja, menjelang sore ku tak tahan lagi, tubuhku sudah lemah tak kuat lagi. Ku putuskan pulang ke rumah.

Malam hari, ku merasakan dingin itu semakin mendekat. Aku makin sulit bernafas, kepalaku suakit bukan main, darah terus keluar dari gusiku?! Kenapa ini?? Batinku.

Ku merasakan lagi bayangan hitam itu mendekat, "ambil nyawaku pelan2 saja" batinku.

Ku pejamkan mata, sejenak kurasakan kedamaian. Ku pasangkan murottal di player HPq, ku merasa sangat dekat bahkan menyatu dengan sang pemberi hidup. Aku damai...

Tengah malam, aku di kagetkan dengan ulah kucingku yang tiba2 saja duduk dan memberantakkan buku2 di ranjangku.
Masih dengan tubuh lemah, otakku berpikir "aku masih hidup ya?"

haruskah ku ucap syukur?? Ataukah kecewa karena ku kembali di keruh kejamnya dunia?? Harusnya ku tlah damai bersama di pelukan sang Tuhan??

Ya karena ku pikir, hanya Tuhan yang sayang padaku! Hanya DIA tak ada yang lain.
Untuk apa aku hidup, jika mimpi dan impianku damai bersama orang-orang yang ku sayang tak tergapai???

Ku pikir, dengan pulang ke tempat aku berasal di samping Ar Rahman ku tak kan mengeluhkan semua derita yang ku rasakan, ku tak kan melihat penderitaan orang muslim lainnya, ku tak kan melihat kekerasan, airmata, penipuan, kemiskinan, dan penderitaan hidup lainnya.

Guna apa hidup jika hanya merasa&melihat penderitaan serta ketidakadilan??

Dunia ini begitu lucu dan sekaligus aneh.

Ku tlah coba turuti dan pahami maksud hati kalian, tapi tak bisakah juga pahami hatiku yang peka ini?

Di Juni 2011, kembali lagi ku rasakan kuasa Allah. Ku rasakan kuasaNYA di tiap detik di sisa masaku.




Agustus 2011

oleh Bintang Arini pada 05 Agustus 2011 jam 15:24
"Pagi-pagi sang Gadis sudah bersiap-siap merapikan diri di dalam kamarnya usai menyelesaikan kewajiban tugas2 rumah hariannya.

Udara di luar rumah serasa di gurun, aliaz anginnya Guedhe2x membawa ribuan partikel debu. Debu?? Ya tentu saja 'musuh' besar bagi sang Gadis, apalagi keadaan tubuhnya dalam mode 'demam' bulanan.

"udah siap nak?!" tanya sang bunda
"oh iya bun" sambil memakai jaket 'kebesaran'nya (xixixi, arek Al Ghozali'06 jgn ktwa ea ^.^) satu2x jaket ter'tebal' yang sang gadis punya diapun keluar menemui sang Bunda.

"mudah2an uang pensiunannya bapak keluar ya bun" ujar sang gadis memecahkan hening yang ada

"iya nak, persediaan sembako kita sudah habis"

sang gadis dan bundanya terus berjalan menyusuri jalanan yang tengah ganasnya menyengat dan menghamburkan debu2 musuh sang gadis.

"uhuk-uhuk" sang gadis mulai be'reaksi' menyantap 'jajanan' sepanjang jalanan di Long Cafe.

"sakit banget rasanya!" batin sang Gadis

hening yang tercipta dari perjalanan bunda&anak gadisnya itu. "eh bunda, bunda jangan pingsan lho ya?! Ntar aku ndak kuat menggendongnya xixixixi" goda sang gadis sambil mencubit tangan bundanya.

"eh, enggak donk! Paling kamu ntar yang pingsan" sanggah sang bunda

"hahahaha" tawa kemudian menghiasi perjalanan panjang mereka hingga tak terasa tujuan mereka sudah sampai.

"Tut, tut, tut, tut" terdengar bunyi tombol dari dalam mesin ATM.

"astaghfirullah, kenapa ini?? Kenapa transaksi gagal??" batin sang gadis, wajahnya mulai membiru, hampir pingsan dia.

Seusai keluar dari mesin ATM, langsung sang Bunda bertanya "ada apa nak? Gimana udah keluar kan??"

"belum bun, bagaimana ini?? Kaya'nya ada yang tidak beres" jawab sang gadis sambil menggigit bibir

"ya sudah, kita coba ke kantor pusat saja mudah2an bisa"

keesokan harinya sang bunda dan anak gadisnya pun menuju kantor pusat BANK di jalan pahlawan. Bukan hal yang asing bagi sang gadis tempat tujuannya itu, di situlah kenangan manis keluarganya pernah terjadi. Indah dan indah jika di kenang, apalagi jika ada event ultah sang Bank pastinya all family kumpul. That place is her daddy office.

Setelah memasuki sang ruangan, dingin AC mulai melunakkan otot2 tubuh yang sedari perjalanan ter'panggang' matahari.

Selama waiting time, mata jeli sang gadis mulai menyusuri tiap sudut ruangan, tiba-tiba matanya berlinang airmata.

"udah berubah semua ya bun, sudah ndak seperti dulu lagi" ujar sang gadis

"iya nak," jawab sang bunda

"aku merindukanmu pak, setidaknya dengan semua permasalahan hidup ini, kami masih bisa bertahan dengan jerih payahmu selama ini. Bagaimana kabarmu di alam barzah sana?? Kami merindukanmu pak, sangat!!" batin sang gadis.

Seusai ber'cap-cup' ma pegawai Bank, sang Gadis serasa kembali mau pingsan. Ternyata memang ada 'trouble' dg kartu ATMnya, dan hanya kakak sulungnya yang bisa acc penggantian Kartu ATM.

Kedua kaum hawa itupun harus berpasrah menunggu beberapa hari lagi. Seolah tahu kegundahan hati bundanya sang Gadis mulai beradu strategi mencairkan suasana.

"bun, kita jalan kaki aja yuk sampai di ujung jalan sana. Kita sudah lama ndak jalan-jalan berdua menikmati udara segar"

sepanjang perjalanan sang Gadis mulai berceloteh sambil menggenggam tangan sang bunda.

"kamu sudah saatnya menikah nak!! Hanya kamu satu-satu beban di pikiran ibu saat ini. Lihat, sudah umur berapa kamu ini?? Ibu sedih nak tiap kali ditanya orang2, ibu sakit hati kamu di bilang ndak laku" kata sang bunda tiba-tiba.

"deg deg deg" jantung sang gadis mulai berkontraksi. Bagai di sambar petir siang bolong, sang gadis mematung tak tahu harus bicara apa.

"bukannya aku ini ndak laku bun, banyak yang sudah nembak, tapi, mau apa di kata jodoh memang misteri. Aku juga sudah mencoba membuka hati, tapi ibu tahu kan?? Harus benar-benar orang yang bisa ikhlas dan tulus menerima aku, terima kelemahanku. Ibu juga tahu, hatiku ini sensitif tak bisa sedikit saja terluka. Aku tak mau seperti kemarin lagi bu" jawab sang gadis lirih.

"iya nak, ibu tahu, ya sudah biar waktu saja yang menjawabnya. Kita serahkan pada Allah saja ya nak"

"alhamdulillah, iya bun" dalam diam hati sang gadis bersyukur.

"benar bunda, Allah pasti telah mengatur jodohku. Tenang ya bunda, aku mau sukses dulu membenahi hatiku. Aku mau nyenangin bunda dulu sampai saatnya pinangan itu datang padaku."


Sejuta ( SEtia, JUjur & TAkwa) by Wali

oleh Bintang Arini pada 18 Agustus 2011 jam 15:53
Pemudi pemuda hei harapan bangsa.
Berhati-hatilah bila di landa asmara.
Jangan hanya rupa, jangan hanya harta.
Awas awas kau terjebak terbuai dunia
Itu tak akan menjamin hidupmu bahagia.

Boleh2 saja kau punya rupa yang indah.
Boleh2 saja kau bergelimangan harta.
Tapi maaf maaf aku hanya ingin kau setia, kau jujur dan takwa.

Boleh2 saja kau terlahir bagus rupa.
Boleh2 saja kau punya harta berlimapah.
Tapi maaf maaf aku hanya ingin kau setia, kau jujur dan takwa.

Duhai kekasihku dambaan hatiku.
Bila kau sayang aku maka dengarkan aku.
Setialah untukku, jujurlah padaku dan takwalah dirimu pada Tuhan selalu.

Pagi di bulan syawal

oleh Bintang Arini pada 04 September 2011 jam 21:35
"assalamu'alaikum" ucap sang hawa sambil mengetuk sebuah pintu.

Terdengar sebuah derapan langkah mendekat.
"oh, mbak hawa, silahkan masuk"
"iya bu, minal aidzin wal faidzin ya"
"iya, sama2 nak. Ayo masuk indy sudah menunggumu di kamarnya"

sang hawa kemudian memasuki sebuah kamar milik sahabatnya.
"maaf y hawa, aku tinggal masak dulu"
"iya ndy, santai saja aku kan udah biasa di sini" jawab hawa sambil merebahkan tubuhnya di ranjang.

Dag! Dig! Dug!
Jantung sang hawa bergetar halus. Sang hawa memandangi beberapa inbox yang masuk di Yahoo Messengernya.

Dag! Dig! Dug!
Jantung sang hawa kembali berkontraksi.

Sang hawa tak tenang di atas pembaringan.
"hemm, katanya jam 7 dia akan datang?? Ini kan sudah setengah 8" gumam sang sambil sesekali melihat ke arah pintu masuk.

Greeekk!!
Terdengar pintu pagar terbuka dan sebuah sepeda motor masuk di teras rumah.

"assalamu'alaikum" terdengar suara seorang pria.
"wa'alaikumsalam" balas na'im adik dari Indy.

Semenit kemudian terdengar percakapan antara 2 kaum adam itu.

Sang hawa termenung menatap salah satu sosok kaum adam yang ada di teras rumah. Mematung, sang hawa terus menahan desiran di jantungnya dan terus memandangi sosok sang adam dari balik jendela kaca.

"hawa, sang adam sudah datang tuh?? Ayo keluar, katanya kamu kangen??" kata indy

"ehmm, gimana ya?? Aku malu!! Lihat neh, aku sampai keringet dingin gini" balas sang hawa sambil menghapus keringat yang ada di keningnya.

"kamu ini gimana?? Dia udah nunggu kamu tuh, cepat keluar"

"aku tahu, tapi aku merasa sesak! Aku takut dia masih marah padaku"

"kamu ini aneh! Katanya kalian udah janjian mau ketemuan di rumahku"

"hehe, iya..."

sang hawa kini terduduk di teras rumah. Tepat di hadapannya terduduk pula seorang kaum adam. Kaum adam yang tlah 2th menjadi mimpi terindah di tiap malamnya.

1menit, 2menit, 3menit. Tak ada percakapan yang terdengar dari dua anak adam itu.

Jantung sang hawa terus berdetak tak karuan. Akhirnya sang hawapun berinisiatif memulai pembicaraan.

"ehmmm, maafin kesalahanku ya" ujar sang hawa.

"iya, sama2" balas sang adam singkat.

Dalam hati sang hawa bersyukur, "sudah setengah tahun kita tidak bertemu dan senyum manismu ternyata masih sama seperti yang dulu"

hening kembali tercipta, sang hawa kembali bingung dengan suasana itu.

"kapan kamu ke jawa?"
"sudah lama kok, sekitar H-10an"
"oh, sudah lama ya"
"iya"

semenit kemudian, hening tercipta lagi.

Dag! Dig! Dug!
Jantung sang hawa kembali berkontraksi.

"kapan kamu kembali ke kalimantan?" tanya sang hawa kembali.

"mungkin pertengahan september, mungkin juga tidak selama-lamanya"

"maksudnya??"

"mungkin aku mau resign dari kerjaan dan membuka usaha sendiri"

"begitu ya??"

"iya"

"ehmm, kenapa pesanku tidak pernah di balas?? Tidak penting yah??"

sang adam terdiam, saat sang adam hendak menjawab namun sang hawa mendahuluinya.

"aku tahu kok, aku memang ndak penting bagimu"

hening dan hening, sang hawa kemudian beranjak ke dalam rumah. Sepuluh menit kemudian dia keluar sambil menenteng tasnya.

"aku mau pulang dulu ya, assalamu'alaikum" ujar sang hawa sambil menatap sang adam.

Sang adam hanya tersenyum,

dalam hati sang hawa berharap, andai saja sang adam menhentikan langkahnya dan menawarkannya tumpangan pulang. Namun, sampai sang hawa sampai di pintu pagar tak ada 1pun kata yang terucap dari sang adam.

"ya sudah, baiklah. Mungkin ini memang takdir kita. Kini kembali ku pasrahkan semua pada kehendak Allah" gumam hati sang hawa terdengar.

Di Ujung & Awal hari

oleh Bintang Arini pada 05 September 2011 jam 2:56
Terjaga ku di detik ini.
Tak lagi malam, dan belum jua pagi.
Ini ujung apakah awal hari.
Aku masih tetap menanti.

Detik ini, terbangun aku dari pulas mimpiku.
Mimpi indah tentangku dan tentangmu.
Mungkin pertemuan pagi tadi masih memacu segar otakku akanmu.
Wahai adamku.

Wahai sang adamku.
1 waktuNYA tlah temukanku denganmu.
Namun, 1 tanya itu belum jua terjawab olehmu.
Namun, ku masih tetap menunggu.

Ku menunggu, bukan sembarang menunggu.
Ku menunggu, tetap dalam mihrabku.
Ku menunggu berteman sujudku.
Sujud syahduku, dalam penantian kasihmu.

NasGor MidNight ala Najma's

oleh Bintang Arini pada 10 September 2011 jam 5:57
Malam itu, para penghuni najma pada grusak grusuk di kamar no 3 it's Farida room.

Malam itu tertanggal 5 Desember 2008. Guyonan pluz hahaha hihihinya kaum hawa penghuni najma kost merusak malam yang ada gara2 mantengin tuh layar si kompi yg lagi muterin film ( g tahu film apaan yg jelaz tuh, pokok film animasi kalo g salah).

Aku (sang hawa), Farida, Dian (UM), Risky dan Rosi asyik ngerumpi g jelaz sambil te2p aja melototin si kompi yg te2p setia g bergerak dr tempatnya. (ya iyalah, kalo bisa gerak mah berarti ada 'roh'nya tuh! Hihihi..

Tiba2 si unyil2 (rosi+risky) nyeletuk aje tuh!
"eh, besok ada yg ultah lho! Ayo minta traktiran!!"
udah deh, si unyil2 laennya pada inget!
"eh iya ya?? Skrg tgl 5, bentar lg kan dah jam 12 wahhh ayoo d traktir"

walah walah, mulai kena neh. "Huh, lagi bokek!!" celetukku.

Akhirnya, berhubung perut juga kriyuk kriyuk, terjadilah kegaduhan di dapur!!
Walah, jam 12 ting tong dah mewangi aja tuh dapur. Hohoho

namanya juga anak kost. Apapun bahannya, asalkan bisa masuk perut 'okeilah'

patungan juga tuh akhirnya, sapa yg punya bawang? Cabe? Garem? Minyak? Nasi? Telor? De el el, ayo nyumbang!!

"Walah, bukan traktiran neh!" batinku! "Alhamdulillah" xixixixixi :D
*pelitModeOn*

beberapa menit kemudian,
"jreng!! NasGor ala najma's siap di santap! Walopun sederhana buanget, hehehe (namanya juga anak kost ^.^)

but, that's so fun!!
In my birth, cooking together in midNight.. Walooopuuunn ternyata oh ternyata.. Uaaasiiiinn!!! :D 

No comments: