Tuesday 18 October 2011

CerbungSi::: Laju hati Bintang

Perih Rindu Sang Hawa

oleh Bintang Arini pada 14 Oktober 2011 jam 4:55
Terbenam dalam sepi, lampu kamar tak cukup menerangi hati yang perih.
Sang hawapun kembali terperih dalam kerinduan yang tak pernah berhenti.
Hawa kini mulai terhasut gelapnya malam, di rangkul selimut blasternya terdiam bercerita pada layar di hadapannya.
Di baca semua kisah yang tlah terlewati bersama pujaan hatinya, dan kembali menetes butiran mutiara bening itu tatkala teringat semua teror yang masuk dalam inboxnya.

"Pujaan hatimu tak memiliki perasaan yang sama denganmu, jangan kau pernah berpikir dia juga memiliki perasaan padamu. Lihatlah di wall salah satu temannya, itu sudah menjadi satu bukti kan?? Dan, ku lihat juga di akun twitternya, dia juga tak pernah meReply twit kamu hawa. Kamu itu cuma mimpi di siang bolong, ngaca donk dia itu orang berada beda dg kamu!! Lihatlah, dia lebih meReplay twit perempuan2 itu"

sang hawa terdiam, hatinya beku dan sunyi. Terlelap, kembali dalam rangkulan do'anya pada Sang Ar Rahman.

Tanya dalam sesak

oleh Bintang Arini pada 14 Oktober 2011 jam 21:04
Sang hawa termenung, bukan kali pertama ini saja teror-teror itu memenuhi inboxnya. Dua tahun lalu dan beberapa bulan setelahnya berbagai teror sering di dapati sang hawa, terluka? Ya tentu saja sang hawa terluka, siapakah yang tak kan terluka jika memang ternyata orang yang di kasihinya ternyata banyak di kelilingi gadis-gadis lain?? Dan bahkan barang-barang sang pujaan hatinya tlah termiliki gadis-gadis lain?

Sang hawa kembali beku di peraduannya sambil memegang dadanya yang kembang kempis karena menahan sedih.

Teringat pula pertemuannya dengan sang adam di pusat kota di bulan juli 2010, sang hawa tengah menghadap sebuah masjid besar sendirian menanti kedatangan sang adam dari surabaya, malam minggu itu terucap janji untuk melepas rindu dengan sang adam.

Namun, hati sang hawa kembali beku tatkala yang datang adalah seorang gadis memakai jilbab berwarna kuning. "maaf, kamu hawa ya?"
beku, sangat dingin di rasa sang hawa. Ternyata no HP beserta HP sang adam di pegang oleh gadis itu.

Sangat galau yang di rasa sang hawa. Tak tahu apa yang harus di lakukan dan di bicarakan dengan gadis di sebelahnya.

Kini, tepat di hari sabtu lepas 1.5 th dari pertemuan itu hati sang hawa tetap di liputi sayang tulus kepada sang adam. Namun, tulus itu di selangi & di cemari oleh kerinduan yang tak terlukis semua kanvas kehidupan. Kerinduan yang membuncah, membenamkan hati sang hawa pada kegalauan.

Kegalauan itu bukanlah tanpa sebab, beberapa hari lalu tangis sang hawa membuncah ketika teror-teror mulai memenuhi inboxnya.

Kemudian di lihatnya wall FB sang gadis yang pernah di temuinya di pusat kota itu, dan benar saja tertulis "kamu masih sama sang adam ya?"

deg deg deg, kembali sang hawa terdiam beku dalam pembaringannya.

"Mungkinkah itu benar?? Ada apakah ini?? Kenapa terjadi lagi peristiwa mengoyak hati ini??" tangis sang hawa.

"Ya Allah, Ya Rahman Ya Rahim, kuatkanlah hati ini menghadapi tiap guncangan yang hadir di depan mata. Ya Allah, kuatkan hambaMU ini dan tunjukkanlah kebenaranMU agar tak lagi ada airmata yang terbuang percuma"


Sedu Sedan Hati Sang Hawa

oleh Bintang Arini pada 17 Oktober 2011 jam 7:18
Kepada Sang Adam:

Kenapa semua kejadian ini terulang lagi kepada kita?
Kenapa harus ada luka karena sebab yang sama?
Kenapa??
Walau semua pembelaan dan penjelasan tlah terurai lewat semua yang tlah terketik oleh tangan sang hawa, namun kau tahu dan akupun tahu ada yang tak suka dengan yang tlah tertulis dari hati sang hawa.
Kau bilang dulu dia hanya temanmu, dan diapun bilang dia hanya temanmu, namun semuanya begitu rancu.
Sang Hawa galau dalam kebimbangan, percaya kamu atau mereka? Walau kau dulu bilang tanggapi dengan pikiran positif, tapi sang Hawa punya hati yang rentan tersakiti lagi.

Wahai sang adam, ingatkah pertengkaran kecil kita di bulan februari kemarin ?? Dan kesalahpahaman-kesalahpahaman di bulan-bulan sebelumnya hingga membuat kita masing-masing tersiksa??

Ingatkah ucapanmu di perempatan di malam itu?
Ingatkah waktu kau baca semua teror-teror yang masuk di inbox HPq??
Dan akhirnya karena kau ucap "tanggapi saja dengan pikiran positif, dan untuk sms dari pria itu jangan kau dengar karena aku tak akrab dengan dia"

tertanggal 25 Februari 2011, di jum'at malam yang indah di kota Pasuruan.

Dan karena keEgoanku, pertengkaran kecil terjadi lagi karena ku terbujuk pikiran negatif itu.

Dan kau bilang "aku lelah dengan sikap kamu! Kamu rubah dulu sikap kamu, baru kamu bisa hubungi aku lagi"

karena ku tak tenang, dan seolah Sang Tuhanpun memihak pada kita, Diapun memberi jalan pada kita tuk bertemu dan meluruskan semuanya.
Ku terima telp dari sebuah radio di Surabaya, dan itu sebuah jalan tuk temukanku denganmu dan meluruskan semuanya.
Ingatkah pertemuan-pertemuan kita yang begitu magis di mataku, di hari jum'at 4 Maret 2011.
Hari jum'at di hari yang barokah, di hari dimana di hari itu di turunkannya sejumlah karuniaNYA.

Sang adam, kini semua ujian dan desas desus itu menghampiriku lagi. Tak tahukah kamu??
Kau tahu keadaanku, setelah pertemuanku denganmu teror2 itu hampir membuatku merasakan semua kesakitan itu lagi??

Wahai sang adam, kau tahu, dan kau sangat tahu akan apa yang ada di hatiku ini karena semua tlah tertulis tangan senja ini.
Lalu apa yang harus aku lakukan kini?
Sedangkan kau kembali terdiam, katakan saja semuanya, apa yang harus sang hawa lakukan?

Sang adam, hapuslah airmata ini tuk terbitkan Pelangi bahagia itu.

No comments: