Wednesday 12 October 2011

The Secret Of Jodoh


The Secret Of Jodoh


"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak, dan bertakwalah kepada Allah yang telah (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu [An Nisaa:1] 

"Diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah di ciptakanNya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapat ketenangan hati dan dijadikanNya kasih sayang di antara kamu. Sesungguhnya yang demikian itu tanda-tanda kebesaranNya bagi orang-orang yang berfikir" [Ar Rum: 21]

Kedua ayat diatas mengemukakan tentang salah satu kekuasaan Allah Azza Wa Jallah, yup! Jodoh! siapa sih yang tidak menginginkan di pertemukan dengan jodohnya? jawabannya pasti kompak,aku mau!! iya toh?? Namun, bagaimana dan dengan apa kita di pertemukan dengan jodoh kita? kapan? dimana? siapa? usia berapa?

Sesungguhnya Allah telah menentukan semua takdir manusia sejak nutfah dalam rahim ibu ketika usia empat puluh dua malam. Seperti yang dijelaskan dalam suatu hadits:

"Di katakan bahwa suatu nutfah yang telah berada di dalam kandungan selama empat puluh dua malam, maka Allah mengutus kepadanya satu malaikat. lalu ia membentuknya, menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, daging dan tulangnya. Setelah itu malaikat bertenya,"Wahai Allah, apakah nutfah ini laki-laki atau perempuan?" Allah segera menentukan kehendakNya dan malaikatpun menuliskannya. Selanjutnya malaikat berkata lagi "Wahai Alah,bagaimana dengan ajalnya?" Allah menentukan kehendakNya dan malaikatpun menulisnya. Lalu malaikat bertanya, "Wahai Allah, bagaimana rejekiNya?" Allah menentukan rejekinya sesuai dengan kehendakNya, dan malaikat pun menuliskannya". HR Imam Muslim

Meskipun semua tlah terancang rapi oleh ketentuan Allah tentang kapan? Dimana? dan bagaimana Dia mempertemukan rejeki da jodoh kita lalu apakah kita hanya berpangku tangan saja? lalu sepert apa ikhtiar yang harus kita lakukan untuk menjemput jodoh kita? Sebelum melangkah kebahasan ini mari kita ambil hikmah dari kisah gadis dari bani Ma'zum yang kisahnya di abadikan Al Qur'an surat An Nahl: 92

"Dan janganlah kamu seperti perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah di pintal dengan kuat jadi bercerai-berai kembali..."

Adalah Rithah Al Hamqa, karena usianya yang sudah menjelang dewasa namun belum seorangpun yang datang untuk mengkhitbah dia, Rithah kemudian menyuruh ibunya untuk mencarikannya jodoh. Rithah adalah seorang saudagar kaya, hingga ibunya akhirnya dengan mudah mendapatkan calon suami untuknya. Betapa bahagianya Rithah, akhirnya dia menikah dengan pria tersebut. Namun, kebahagiaan Rithah tidak berlangsung lama. Pria yang telah dinikahinya itu kabur dengan membawa semua harta yang dimiliki Rithah, ternyata sejak awal pria itu hanya mengincar harta yang dipunyai Rithah.

Setelah kepergian suaminya hidup Rithah menjadi tak karuan. Dia membeli beratus-ratus benang untuk kemudian dia tenun namun setelah itu diurai lagi untuk kemudian dipintal lagi, begitu seterusnya.

Dalam ayat diatas sesungguhnya Allah melarang kita memiliki kepribadian dan sikap seperti Rithah dalam menghadapi soal jodoh. Sehingga banyak pelajaran yang bisa kita petik dari cerita gadis kaya dari bani Ma'zum tersebut.

# Jodoh, Jodoh sebenarnya memang urusan Allah. Jodoh tidak dapat di hindari walaupun pada waktu itu kita belum menginginkannya dan begitu pula sebaliknya. Jodoh tidak dapat di kejar walaupun ketika itu kita sudah sangat ingin mendapatkannya, bukankah Rasulullah telah bersabda:

"Ketika di tiupkan ruh pada anak manusia tatkala ia masih di dalamperut ibunya sudah di tetapkan ajalnya, rejekinya,jodohnya dan celaka atau bahagianya diakhirat"

dan "Roh-roh itu bagaikan tentara-tentara yang berbaris. Siapa saja diantara mereka yang saling mengenal, akan saling mengakrabi. Dan siapa saja di antara mereka yang tidak saling mengenal, akan saling menjauhi" Di riwayatkan oleh Al Bukhari dalam shahihnya dalam kitab Al Anbiya', bab Roh-roh yang berbaris, hadits no 2638

Karena Allah telah menentukan jodoh kita, maka tidak layak kita untuk bimbang dan risau seperti rithah, kalau sudah sama waktunya jodoh itu pasti datang.


# Ikhtiar, dalam menjemput jodoh kita harus tetap berikhtiar dan berusaha. Berbagai cara boleh saja di lakukan asalkan tidak melanggar syariat dan hukum Allah. Namun, tetap jua di sertai dengan do'a dan memohon pada Allah, karena Allah Maha Pengabul do'a. Allah tlah berfirman:

"Dan apabila hambaKU bertanya tentang AKU, maka jawablah AKU sangat dekat. AKU mengabulkan do'a orang-orang yang berdo'a kepadaKU" QS. Al Baqarah:186

Dengan ayat tersebut, Allah memberikan harapan yang sebesar-besarnya kepada kita bahwa setiap do'a yang di sampaikan kepadaNya pastidi kabulkan. Allah tidak mungkin memungkiri janji, siapa yang paling tepat janjinya selain Allah? Rasulullah bersabda:

"Sesungguhnya Allah malu terhadap seseorang yang menadahkan tangannya berdo'a meminta kebaikan kepadaNya kemudian menolaknya dalam keadaan hampa" HR. Abu Dawud, Ad Tirmidzi dan Ibnu Majah


# Sabar dan Tabah, dalam menjalani semua alur takdirNya kita selalu di tuntut untuk tabah serta tabah. Begitu pula dalam menghadapi perkara Jodoh yang mungkin belum juga datang menghampiri kita padahal usia sudah semakin senja.

"Dan jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya yang demikian itu amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabbnya dan mereka akan kembali kepadaNya." QS Al Baqarah: 45-46

Dengan membentengi diri kita lewat jalur sabar dan sholat maka kita daat 'kebal' dari desakan orang sekeliling yang kurang memahami, negitu pula kita juga mampu membentengi diri kita dari berbagai macam godaan syetan yang senantiasa memasang jebakan-jebakan di depan kita agar kita salah langkah dalam menghadapi masalah jodoh ini. Masaah jodoh seperti ini sering kali di hadapi olah para wanita yang sudah layak menikah namun belum ada lelaki baik dan sholeh yang datang untuk meminang. Namun ingatlah, ini semua adalah ujian yang sesuai dengan ketetapan Allah.

Jadi jangan terburu-buru pula bagi kita untuk menikah dengan siapa saja yang memang ingin meminang. Itu semua tidak akan menghasilkan rumah tangga islam yang sakinah mawaddah wa rahma yang kita harapkan. Banyak kisah nyata yang wajib pula kita renungkan bahwa ketidaksabaran, kegamangan jiwa dan sejenis itu dalam masalah jodoh, justru membuat kehidupan setelah menikah tidak seindah di masa lajang. Manakala kita belum di karuniai jodoh oleh Allah, mungkin belum waktunya untuk kita memikul amanah itu. Sikap kita dalam menghadapi ini yang paling baik adalah selalu berKhusnodzon kepada Allah. Karena sesuatu yang kita cintai atau sesuatu yang kita anggap baik (jodoh) belum tentu baik bagi kita menurut Allah. Begitu pula sebaiknya sesuatu yang kita anggap buruk bagi kita belum tentu buruk menurut Ilmu Allah, seperti yang tertulis dalam firmanNya:

"Boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal sesuatu itu amal buruk bagimu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu. Kamu tidak mengetahui sedangkan Allah  Maha Mengetahui..." QS. Al Baqarah: 216

# Hikmah, setiap ujian yang Allah berikan kepada kita tentunya menyimpan Hikmah yang patut kita petik. Kekukuhan sebuah rumah tangga  yang kita bangun adalah dengan kuatnya landasan Iman dan niat ikhlas kita, sungguh beruntung sekali menjadi orang-orang mukmin tatkala mendapat ujian (termasuk jodoh) ia akan bersabar maka sabarnya itu kemudian menjadi kebaikan baginya. Dan ketika mendapat nikmat dia bersyukur  maka kesyukurannya itu juga membawa kebaikan baginya.




No comments: