Tuesday 8 March 2016

Jejak Hati (Sinopsis)

       Novel Penantian Hati yang pernah aku tulis memang masih menjadi draf di memori laptop, entah kenapa nyali ini masih berpelukan dengan ketidakpedean untuk mempublishnya. Pernah suatu saat aku ingin merevisinya karena merasa karya 125-an lembar itu begitu buruk rupa (ketahuan banget penulisnya masih abal2 :D), namun di tengah jalan masih saja tersandung ketidakpedean dengan karya sendiri. Ya Rabb... Semoga sinopsis Jejak Hati ini bisa memicu semangatku untuk menulis kembali. -dibuang sayang-


Fikri masih setia mengunjungi makam Aisyah. Makam yang terlihat sangat terlantar sejak pertama kali Fikri kunjungi setelah kepulangannya umroh dan menyendiri sejak kepergian Aisyah. Fikri yang mengasingkan diri setelah mengetahui bagaimana keluarga besarnya yang ia bersamai puluhan tahun menyembunyikan borok yang baunya tercium setelah wafatnya gadis shalehah pilihan hatinya.

       Sekelebat Fikri melihat sesosok wajah menyerupai Aisyah di selasar Masjid yang dia kunjungi. Detakan jantung Fikri berpacu dengan derapan langkahnya melihat sosok itu. Namun seketika dia sadar, dia bukan Aisyah. Bukan karena dia sadar Aisyah telah meninggal, tapi karena sosok itu sangat bertolak belakang dengan segala hal tentang Aisyah.

     Ayra, gadis yang kemudian menjadi salah satu asuhan dari Pesantren milik keluarga sahabatnya. Fikri sangat ingin membantu Ayra. Entah karena kemiripan fisik, atau memang dia yakin Ayra sangat membutuhkan bantuannya. Ayra hampir kehilangan semua Imannya, jiwanya masih terbang ambing dalam kenikmatan nista dunia malam.

       Ayra tahu dia berjalan dalam rute yang tak melenceng. Dia paham agama, tapi nafsu itu melenakannya. Dia melakukan apa yang diharamkan, walau sebiji zarah keimanan.

        Saar Fikri ingin mempersunting Ayra, dengan tujuan dakwah dan memudahkan membawa kembali Ayra ke jalan kebenaran sosok perempuan bercadar itu hadir. Fikri yakin sepasang mata diselah cadar itu adalah milik Aisyah. Tapi bukankah Aisyah sudah meninggal? Tapi Fikri dengan keyakinan penuh gadis bercadar itu adalah Aisyah.

       Siapakah gadis bercadar itu? Benarkah dia adalah Aisyah Swastika Ramadani? Lalu bagaimana dengan niatan Fikri mempersunting Ayra yang perlahan telah menapaki jalan hidayah sejak kehadiran Fikri?

***


       

No comments: