Go, Keo! no, Noaki! By Ary Nilandari
Sempat dag dig dug, sepaket Novel anak ini belum sampai padaku walaupun setelah dicek lagi oleh mbk Betty yang mengirimkannya sudah diterima oleh penerima bernama Bintang. Pengen marah2 sih ke Pak Pos, kan biasanya paket yg dikirim selalu sampai sehat wal afiat ke rumah, kenapa kali ini sampai seminggu lebih?
Tarik Nafas, Istighfar!! Alhamdulillah emosi mendingin. Cap cus deh ke Kantor Pos terdekat.
Alhamdulillah, aman bin selamat walaupun sempat menelepon dan bilang akan di ambil oleh Bintang Ka We sekian, ternyata buku-bukunya masih rejekinya anak sholeh. Hihi. Usut punya usut, nomor yang tercantum di paket beda satu digit saja. Di telepon sih sudah dan bahkan ada yang menjawab dan mengaku bernama bintang juga. Ealah... Namun namanya rejeki tidak akan tertukar, allahu akbar :)
Well, balik lagi ke paket buku dari mbak Ary Nilandari. Rencananya paket buku ini akan disumbangkan kepada rumah baca atau yang sedang membutuhkan. Dan, kemarin2 sih dapat kabar di Ponpes Metal Pasuruan sedang membutuhkan donatur buku. Tak tengok kanan kiri atas bawah depan belakang, diputuskanlah disumbangkan ke ponpes tersebut bersama dengan sumbangan buku pribadi dan donasi dari seorang kawan. 1 kail dua ikan kepancing. Hihi.
Balik lagi ke paket buku, eh ndilalah ternyata saya harus mereviewnya dulu sebelum didonasikan. Apakah buku tersebut layak untuk didonasikan. Byur!! Keringat dingin memandikanku. Hihi #lebay ah!
Me-review? Walaupun suka baca, saya sih tidak yakin bisa membuat review buku yang bagus! Hisk, maap ya mbak Ary. Saya mencobanya dulu. Semoga tidak mengecewakan. ^_^
Balik lagi ke paket buku, eh ndilalah ternyata saya harus mereviewnya dulu sebelum didonasikan. Apakah buku tersebut layak untuk didonasikan. Byur!! Keringat dingin memandikanku. Hihi #lebay ah!
Me-review? Walaupun suka baca, saya sih tidak yakin bisa membuat review buku yang bagus! Hisk, maap ya mbak Ary. Saya mencobanya dulu. Semoga tidak mengecewakan. ^_^
Go, Keo! No, Noaki jilid pertama. Dobel Kacau!
Dari judulnya pasti deh penasaran kekacauan apa sih yang dialami oleh tokoh-tokohnya. Dari sampul depan dan belakang sudah diberi contekan oleh kak Ary, Tokoh utama yang bernama Keo harus pindah sekolah yang beda kota dengan tempat tinggal sebelumnya. Tanpa disangka-sangka nih, di sekolah yang baru ada anak perempuan yang mirip banget dengan dirinya namanya Noaki (awas salah baca jadi Naoki ya! Cukup saya saja, hihi #akrab dengan anime jepang jadi kaya gini).
Apakah permasalahan yang dihadapi Keo hanya karena ada duplikat dirinya yang nyatanya bukan malah akrab tapi sebaliknya. Belum lagi dengan keenam temannya yang selalu lengket seperti permen karet, bukan hanya selalu bersama-sama tapi selalu menunggu Noaki setuju baru mereka mengatakan yes! Wow, susah payah Keo mencoba untuk diterima ketujuh anak itu dan ketika mereka mulai berteman datanglah kekacauan yang merenggangkan pertemanan mereka yang baru seumur jagung.
Mau tahu apakah Keo bisa mempererat pertemanan mereka lagi ataukah memilih kembali ke Jakarta seperti saran Mama. Silahkan dibaca sendiri ya! ^_^
Apakah permasalahan yang dihadapi Keo hanya karena ada duplikat dirinya yang nyatanya bukan malah akrab tapi sebaliknya. Belum lagi dengan keenam temannya yang selalu lengket seperti permen karet, bukan hanya selalu bersama-sama tapi selalu menunggu Noaki setuju baru mereka mengatakan yes! Wow, susah payah Keo mencoba untuk diterima ketujuh anak itu dan ketika mereka mulai berteman datanglah kekacauan yang merenggangkan pertemanan mereka yang baru seumur jagung.
Mau tahu apakah Keo bisa mempererat pertemanan mereka lagi ataukah memilih kembali ke Jakarta seperti saran Mama. Silahkan dibaca sendiri ya! ^_^
Menurut pribadi saya sendiri dan pengalaman mengajar eskul (kelas 4 dan 5 SD), so far buku ini recommended banget. Tidak membosankan dan ilustrasinya cakep banget. Soalnya kadang anak-anak bakal males kalau isi bukunya tulisan melulu... Hihi, saya juga sih! ^_^'
Tema tentang persahabatan memang selalu mempunyai tempat sendiri di hati anak-anak. Namun, ada sih beberapa bagian yang kurang mengena atau mungkin kurang dipahami dan diketahui anak-anak. Jadi orang tua harus siap sedia jika anak-anak tanya; bu, Tripod itu apa, berhigh five itu seperti apa, game Kinect itu apa, Game PowerUp Heroes itu seperti apa dan beberapa istilah lagi.
Karena, tidak semua anak mendapatkan pengalaman seperti itu. Dan ketika pasar atau market serta bidikan itu untuk anak-anak yang kelas ekonomi keluarganya beda, bisa jadi ada anak wawasannya ingin terpenuhi "Oh ada ya game seperti itu!" sudah selesai. Namun bagaimana jika ada anak bilang "bu, belikan game seperti di Novel ini dong! Pengen banget!" lah, belum tentu orang tuanya paham seperti yang nulis ini.
Tapi, suer deh! Go, Keo! No, Noaki jilid pertama ini keren bangets. Saya pribadi yang baca jadi keinget masa silam. Bermain dengan teman-teman, naik sepeda bareng, ketakutan dengan pelajaran matematika dan wajarlah konflik dengan teman-teman namun semuanya bisa menjadi pembelajaran bagaimana menangani permasalahan dengan teman sepermainan.
Dari segi kepenulisan mbak Ary adalah sesepuh dibidangnya. Mungkin hanya beberapa kosakata saja yang sekiranya seusia anak-anak perlu pendampingan. (Soalnya saya pribadi gemes kalau sedang membacakan cerita di kelas eskul menulis yang selalu diinterupsi. "Kak itu artinya apa? Kak belum pernah dengar!" ealah nduk... Hihi). Saya jadi ada semangat dan ilmu lagi untuk melanjutkan naskah novel anak yang mulai lumutan di flasdisk. Hihi.
Siiiipp,,, tak sabar lanjut ke jilid dua ^_^'
No comments:
Post a Comment