Sunday, 15 May 2016

Sudut Hati - Pengorbanan

Detik malam tadi tlah menjejaki Subuh.



Malam yang hening kini bertaluan syahdu kalamNya.

Sepiring nasi dan segelas wedang baru saja tandas.

Biar ku istirahatkan sejenak lambung yang baru saja melek tuk bekerja.

Menata kata, satu demi satu dan merangkaikannya.

Ungkapkan sejenak apa yang dirasa, biar tak jadi endap di hati yang semakin lara dalam kebimbangan.


Bukan sekali, dan tak berhenti diangka tiga aku meng-istikhoroinya.


Tentang aku, kamu, dia dan tentu saja mereka.


Terbaik bagi diriku, hidupku tanpa menimbulkan luka.


Untukku dan mu atau bahkan kekecewaan bagi mereka.


Atau biarkan saja ada luka, asal itu buat mereka Ridha?


Biarkan luka itu milik kita, agar tak banyak yang tersakiti jika luka itu tak kita genggam.


PanggilanNya kini telah berkumandang, marilah kita lepas segala ke-egoan yang berkecamuk merajai hati.


Melepaskan cinta agar tak kita kuasai sendiri, karena cinta sejatinya belum sepenuhnya milik kita. 


Cinta mutlak masih milikNya.


Dan biarkan tetap begitu, mari kita telaah kembali apa yang sudah terjalani.


Biarkan kembali tangan Tuhan menggenggam.


Menelusuri jalan keridhoanNya.


Apapun yang ada di ujung jalan itu.


Allah tahu, itulah yang terbaik bagi kita.


Semoga.


Pasuruan, Menjelang Subuh 16/05/2016

No comments: