Bismillahirrahmanirrahim
"Beri aku sepuluh pemuda
maka akan kuguncangkan dunia”, begitulah sang founding father, Presiden Pertama
Indonesia yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa
dan negara. Tidak perlu ditanyakan apa saja yang telah dilakukan pemuda dari
masa ke masa. Buktinya sudah jelas saat merebutkan kemerdekaan dari penjajah
Belanda dan Jepang, jatuhnya rezim orde lama hingga orde baru. Namun melihat
kondisi pemuda zaman sekarang, tentu sulit menemukan sosok pemuda yang mampu
memanggul tugas yang begitu berat. Tanpa sadar pemuda zaman sekarang digempur
dari segala arah. Tak jarang mulai merabak virus apatis, pasif, hedonisme dan
kurang peka terhadap masalah yang ada di masyarakat.
Sepersepuluh Pemuda tentu
masih berhubungan dengan jargon yang melegenda “Beri aku sepuluh pemuda maka
akan kuguncangkan dunia” kami tertarik dengan jargon yang sering
diperdengungkan tersebut. Jika sang Proklamator membutuhkan sepuluh pemuda
untuk mengguncang dunia, maka kami hanya membutuhkan seorang pemuda untuk
mengubah keadaan. Ya, dari kita masing-masing harus menanamkan semangat
mengguncang dunia atau mengubah keadaan. Benar, dari kita harus memiliki
kesadaran diri untuk menjadi pemuda sesuai harapan bangsa dan negara. Jika
demikian maka semua pemuda telah menjalankan perannya masing-masing.
Sepersepuluh Pemuda merupakan kumpulan cerpen karya teman-teman Forum
Lingkar Pena (FLP) Pasuruan. Sebagian cerpen yang termuat dalam kumpulan ini
berkisah tentang pemuda dan peranannya. Dari sini teman-teman FLP Pasuruan
berusaha menampilkan sosok pemuda yang idealis dan penuh energi luar biasa.
Sepersepuluh Pemuda merupakan jawaban dari teman-teman FLP Pasuruan, kaum
pemuda yang masih memiliki kepedulian terhadap bangsa dan negara. Dan kami
masih sadar diri dengan tugas yang harus kita panggul, yakni konsekuensi dari
gelar pemuda yang kita emban. Setidaknya melalui tulisan-tulisan yang semoga
menjadi inspirasi seluruh pemuda Indonesia ini, kita bisa mengubah secara
perlahan stereotip pemuda yang mulai kehilangan jati diri. SEMANGAT, PEMUDA!
***
***
Ketikdaksempurnaan fisik bukan berarti hati dan tekad menjadi berkurang. Sama seperti seorang lelaki difabel yang mencuri perhatian Kalila ketika tanpa sengaja ia memasuki sebuah Pasar di kampungnya.
Semakin hari Kalila semakin kagum dengan semangat bang Ahmad dalam berdakwah mengentas buta huruf di desanya. Walau ketiadaan salah satu kakinya, ia tak patah aral menyuarakan dan menggenapkan panggilan jiwanya sebagai seorang pengajar.
Dengan berbekal lahan kecil di sebelah Ponten yang ia jaga, bang Ahmad mampu menyulapnya menjadi lahan dakwah.
***
Ponten Ilmu merupakan salah satu tulisan karya Bintang Arini sebagai salah satu cerita yang tertuang di dalam Antologi Sepersepuluh Pemuda. Masih banyak lagi kisah-kisah inspiratif yang tertuang di buku karya pemenang Lomba yang diadakan oleh para laskar Pena dalam Naungan komunitas Forum Lingkar Pena Pasuruan.
Mari bergerak wahai pemuda!
No comments:
Post a Comment