"Jadilah penulis yang baik, kesampingkan dengan keadaan diri sendiri" pesannya.
Dia
Aku tak bisa banyak mendetailkan tentang dia ataupun menyebutkan namanya. Tapi dia, yang hadir bagai pelangi beberapa bulan terakhir.
Dia.
Aku tak lagi merasakan sepi, tak lagi merasakan sendiri dalam menghadapi duri dalam kehidupanku. Dia ada, walau tak selalu nyata namun dia bagai air yang siap mengguyur api emosiku yang selalu mudah memercik.
Dia.
Dia tak mudah marah, walau pernah tapi itu tak menggaungkan suara. Marahnya diam, marahnya sekilas. "Buang-buang waktu dan tenaga" kilahnya.
Dia.
Dia yang penyabar. Dia memanggilku si Ratu Marah. Aku menyapanya si Raja Sabar. Kelak ketika kami menjadi pasangan halal mungkin akan saling menyeimbangkan. Aamiin. Dan semoga aku tak mengesksploitasinya atas kesabarannya itu. Semoga.
Dia.
Dia yang sungguh dewasa, mungkin karena asam garam yang lebih banyak dia makan. Atau karena usianya yang sembilan warsa lagi menjejak aetengah abad? Aku rasa tidak, karena banyak pula usia berumur namun usia mentalnya belum bisa dikatakan dewasa.
Dia.
Dia yang selalu tenang jika emosiku berulah. Emosiku tak ditampar balik oleh emosinya namun diguyurnya dengan sebongkah salju yang melumerkan api emosiku.
Dia.
Dia yang tengah memaksimalkan Ikhtiar. Demiku, deminya. Kami. Impian dan masa depan kami. Aku tahu peluhnya, aku sadar kepenatannya menghadapi tiap kemelut pekerjaannya. Namun aku sungguh mengagumi kerja kerasnya, ketenangan dan usahanya
Tentang Dia.
Bantu aku aamiin-kan doaku untuknya. Aku tak ingin berhenti menyulam doa untuknya.
Mudahkanlah segala urusannya ya Rahman. Bantulah ia melewati tiap duri dilangkahnya dalam menggapai rizki dan ridhaMu
Ya Allah Ya Baasith, lapangkanlah jalannya
Ya Allah Ya Kariim, mudahkanlah dia dalam menyelesaikan setiap permasalahan.
Ya Allah Ya Waliyy, lindungilah ia dari segala marabahaya, lindungi dia dari tipu daya manusia dan setan, lindungi dia dari arah yang salah.
Ya Allah Ya Nuur, Ya Allah Ya Haadii, berikanlah dia peneranganMu dalam kelabunya jalan yang dilewatinya dan berikanlah petunjukmu disertiap aral yang menghadangnya.
Ridhailah hajat kami untuk merengkuh surgaMu.. Ya Allah...
Aamiin.
Pasuruan 15 Mei 2016
Dia
Aku tak bisa banyak mendetailkan tentang dia ataupun menyebutkan namanya. Tapi dia, yang hadir bagai pelangi beberapa bulan terakhir.
Dia.
Aku tak lagi merasakan sepi, tak lagi merasakan sendiri dalam menghadapi duri dalam kehidupanku. Dia ada, walau tak selalu nyata namun dia bagai air yang siap mengguyur api emosiku yang selalu mudah memercik.
Dia.
Dia tak mudah marah, walau pernah tapi itu tak menggaungkan suara. Marahnya diam, marahnya sekilas. "Buang-buang waktu dan tenaga" kilahnya.
Dia.
Dia yang penyabar. Dia memanggilku si Ratu Marah. Aku menyapanya si Raja Sabar. Kelak ketika kami menjadi pasangan halal mungkin akan saling menyeimbangkan. Aamiin. Dan semoga aku tak mengesksploitasinya atas kesabarannya itu. Semoga.
Dia.
Dia yang sungguh dewasa, mungkin karena asam garam yang lebih banyak dia makan. Atau karena usianya yang sembilan warsa lagi menjejak aetengah abad? Aku rasa tidak, karena banyak pula usia berumur namun usia mentalnya belum bisa dikatakan dewasa.
Dia.
Dia yang selalu tenang jika emosiku berulah. Emosiku tak ditampar balik oleh emosinya namun diguyurnya dengan sebongkah salju yang melumerkan api emosiku.
Dia.
Dia yang tengah memaksimalkan Ikhtiar. Demiku, deminya. Kami. Impian dan masa depan kami. Aku tahu peluhnya, aku sadar kepenatannya menghadapi tiap kemelut pekerjaannya. Namun aku sungguh mengagumi kerja kerasnya, ketenangan dan usahanya
Tentang Dia.
Bantu aku aamiin-kan doaku untuknya. Aku tak ingin berhenti menyulam doa untuknya.
Mudahkanlah segala urusannya ya Rahman. Bantulah ia melewati tiap duri dilangkahnya dalam menggapai rizki dan ridhaMu
Ya Allah Ya Baasith, lapangkanlah jalannya
Ya Allah Ya Kariim, mudahkanlah dia dalam menyelesaikan setiap permasalahan.
Ya Allah Ya Waliyy, lindungilah ia dari segala marabahaya, lindungi dia dari tipu daya manusia dan setan, lindungi dia dari arah yang salah.
Ya Allah Ya Nuur, Ya Allah Ya Haadii, berikanlah dia peneranganMu dalam kelabunya jalan yang dilewatinya dan berikanlah petunjukmu disertiap aral yang menghadangnya.
Ridhailah hajat kami untuk merengkuh surgaMu.. Ya Allah...
Aamiin.
Pasuruan 15 Mei 2016
No comments:
Post a Comment