Wednesday 22 February 2017

Softlens Pertamaku

List "To Do" untuk rencana Pernikahan salah satunya adalah pergi ke dokter mata untuk meminta resep untuk softlens. Dan di tanggal 16 Februari kemarin aku menyempatkan diri untuk ke rumah sakit Saiful Anwar Malang, apa yang bisa dicicil harus diselesaikan dulu bukan? Meskipun pernikahanku masih beberapa bulan lagi, aku harus mulai menyiapkan segala sesuatunya, termasuk ke dokter mata. Aku mengira untuk mataku ini terlalu riskan untuk langsung ke optik tanpa rekomendasi ke dokter yang tahu riwayat penyakit mata ini.

Setelah sampai dirumah sakit dan melewati beberapa pemeriksaan, dimungkinkan aku bisa memakai softlens. Hanya saja aku di sarankan pergi ke Klinik Mata Malang karena keterbatasan alat untuk fitting softlens. Hemm, dan akhirnya aku kembali ke tempat dimana kedua mata ini dilaser empat tahun yang lalu. Untungnya aku ke Malang membawa uang lebih, sehingga bisa ke tempat 'mewah' itu. Tak apa, kemewahan itu berbanding lurus dengan pelayanan yang super ramah, begitupun ketika konsultasi dengan dokter Nanda. Total uang yang harus aku bayar ke kasir saat itu adalah sekitar setengah juta rupiah, itupun sudah dengan softlens, air pembersih dan obat tetes mata. 

Dokter mengatakan, minus mataku bertambah menjadi -4,5 namun silinderku turun sehingga tak terlalu bermasalah jika aku memakai softlens minus saja. Toh dipakai di acara saja. Dan aku mendapat sotflens dengan ukuran -4,25. Sebelum pulang aku juga diajari cara memakai dan melepas softlens, petugas optiknya lumayan ramah dan telaten juga menghadapi aku yang susah payah memakai dan melepas softlens sampai bisa. hihi.

Ketika keluar di Malang Eye Center, aku seolah memulai hidup baru, #ceileehh hihi soalnya mataku berasa enteng tanpa digelandoti oleh kacamata... Dan aku merasa lebih Percaya Diri. Dan mulailah penampilan baruku, walau sudah diberitahu bahwa aku dilarang memakai softlens ketika tidur namun di dalam bus aku ketiduran sebentar :( Dan rasanya ketika aku membuka mata sungguh tidak enak hingga sesampainya kau dirumah aku segera melepaskannya. Kali pertama, dan sudah sewajarnya membuat kesalahan.

Tragedi terjadi hari ketujuh pemakaian, aku menjatuhkan sotlensnya hingga harus membuka segel softlens lainnya. Dan kini tinggal empat biji, :( Padahal satu softlens itu usianya satu bulan dan kini hilang sudah satu bulan...

Dan di hari ketujuh ini aku masih pemyesuaian, keputusan selanjutnya apakah terus memakainya atau tidak. Karena kacamataku ini juga retak dan mulai rusak lensanya, aku masih memikirkan juga biaya membeli lensa yang baru. Mungkin nanti aja setelah Hari H ya? Konsul sama suami, hihi...

Sebenernya aku masih ingin menceritakan banyaj hal tentang hari ketujuh ini, tapi ditelinga ini masih menempel Hp yang memperdengarkan suara si calon, hihi.. #konsen dulu nelfon ya ^^ see u next time 


No comments: